Teks

Silahkan membaca sesuka hati dengan tidak menjiplak hasil karya orang lain : )

Jumat, 13 Januari 2012

BAB 5

nama : Kusuma Wulandari

kelas : 1EB09

npm : 29211036


BAB V
Manajemen Dan Organisasi

Manajemen

Pengertian dan  peranan Manajemen
meliputi tiga proses kelompok kegiatan :
Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.
Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah
manajemen mengandung tiga pengertian yaitu:
Manajemen sebagai suatu proses,                        
1. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,
2. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)
Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang
diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian
yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.
Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan
mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
Selanjutnya,Hilm an mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui
kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam
suatu badan tertentu disebut manajemen.
Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai
inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen
adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya
kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan
atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud
yang nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu
pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan
yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan manajemen.
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan
melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer
mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja
yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja.Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja yang dapat diterima secara universal. Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Latar Belakang Dan Sejarah Manajemen

1. Manajemen Kuno
Mesir (piramid) and China (Tembok Besar China)
Bangsa Venesia (lini perakitan kapal perang)

2. Adam Smith
Mempublikasi “The Wealth of Nations” pd tahun 1776
Pendukung  konsep pembagian/spesialisasi kerja (division of labor: job specialization) untuk meningkatkan produktivitas pekerja

3. Revolusi Industri
Mengganti tenaga manusia dg tenaga mesin
Menciptakan organisasi besar berdasarkan kebutuhan  manajemen.

Manajemen Ilmiah
Fredrick Winslow Taylor “Bapak” manajemen ilmiah
Publikasi: Principles of Scientific Management (1911)

A. Teori Manajemen Ilmiah
Menggunakan metoda ilmiah untuk menentukan “satu cara terbaik” untuk suatu tugas:
Menempatkan orang yg tepat pd pekerjaan tertentu dg perlengkapan dan alat yg tepat.
Memiliki metoda standar untuk melakukan pekerjaan.
Menyediakan insentif ekonomi kpd pekerja.

5 Prinsip Manajemen Taylor

1.Mengembangkan sains bagi setiap elemen kerja individu, yang akan mengganti metoda rule-of-thumb yg lama.
2.Memilih kemudian melatih, mengajar, dan mengembangkan pekerja secara ilmiah.
3.Bekerjasama secara tulus dg pekerja demi menjamin semua pekerjaan yg dilakukan sesuai dg prinsip-prinsip ilmiah yg telah   dikembangkan.
4.Membagi kerja dan tanggungjawab secara sama antara manajemen dan pekerja.    
5.Manajemen mengambil alih seluruh pekerjaan pada saat hal itu lebih layak dilakukan ketimbang para pekerja.


Teori Administrasi Umum

>>Henri Fayol
Percaya bahwa praktik manajemen beda dari fungsi-fungsi organisasi (seperti: produksi, SDM, pemasaran, atau fungsi lainnya)
Mengembangkan prinsip-prinsip (14 prinsip organisasi) manajemen yg dapat diaplikasikan di segala situasi organisasi.


14 Prinsip Manajemen ala Fayol :

1.Pembagian kerja
2.Kewenangan
3.Disiplin
4.Kesatuan komando
5.Kesatuan arah
6.Mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingan individu
7.Remunerasi
8.Sentralisasi
9.Rantai Skalar
10.Tatanan
11.Kesamaan
12.Stabilitas personalia
13.Initiatif
14.Semangat kebersamaan.

>>Max Weber
Mengembangkan teori kewenangan (authority) berdasarkan pd tipe ideal organisasi (bureaucracy)
menekankan pd aspek kemampuan rasionalitas, prediksi, non-personal (impersonality), kompetensi teknis, dan otoriter.

  • Kegiatan Perencanaan
1. Penetapan Tujuan
Dalam menetapkan tujuan dan sasaran harus realistic, memiliki tujuan yang jelas, terukur, terdapat kesepakatan bagi yang terlibat dan mempunyai kerangka waktu.
2. Perencanaan
Perencanaan dapat diartikan sebagai permalan masa yang akan datang dan perumusan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bentuk dari perencanaan berupa perencanaan prosedur, perencanaan metode kerja, perencanaan standar pengukuran hasil, perencanaan anggaran biaya, perencanaan kegiatan dan jadwal.
Perencanaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
  - Perencanaan Umum
     - Perencanaan Partisipatif
Perencanaan merupakan alat manajemen, sehingga perencanaan harus mampu menjadi pandua strategis dalam mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggaraan negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. SPPN bertujuan mendukung koordinasi antar pelaku pembnagunan, menjamin terciptanya integrasi, sinkrinisasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, anatr fungsi pemerintah maupun antar pusat dan daerah. Selain itu juga mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Proses Perencanaan
     - Proses Politik
     - Proses Teknokratik ® perencanaan yang dilakukan oleh perencana profesional
     - Proses Partisipatif ® melibatkan masyarakat
     - Proses Bottom-Up dan Top-Down
Tahap Perencanaan
    - Penyusunan Rencana
   - Penetapan Rencana
  - Pengendalian Pelaksanaan Rencana
  - Evaluasi Kinerja
Penyusunan dan Penetapan PJP
Merancang rencana dengan proses teknokratik oleh Bappenas atau Bappeda. Musrenbang denga bahan Rancangan Rencana dengan melibatkan masyarakat atau stakeholders. Penyusunan Rencana Akhir dan dilanjutkan dengan Penetapan Rencana (RPJP Nasional ® UU, RPJP Daerah ® Perda)
Penyusunan dan Penetapan RPJM
Dirancang oleh Bappenas/da dan Kemen/Lemb/SKPD yang kemudian digunakan sebagai pedoman penyusunan rancangan RKP/RKPD
Penyusunan dan Penetapan RKP/D
Digunakan sebagai pedoman penyusunan rancangan APBN
3. Pengorganisasian
Kegiatan ini berujuan melakukan pengaturan dari peneglompokan kegiatan proyek konstruksi agar kinerja yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.
  • Kegiatan Pelaksanaan
1. Pengisian Staf
Sesuai tidaknya pelaksanaan suatu proyek, sanagt didukung oleh personil yang berkompeten dan profesional dibidangnya.
2. Pengarahan
· Kegiatan Pengendalian
1. Pengawasan
Pengawasan diartikan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan keyakinan bahwa pelaksanaan proyek sesuai dengan prosedur atau rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Pengendalian
Esensi pengendallian adalah membandingkan apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang telah terjadi. Pemantauan kegiatan adalah membandingkan antara standar dari rencana dengan hasil yang telah dicapai. Sehingga bila hasil pekerjaan tidak sesuai dengan rencana perlu dilakukan tindakan perbaikan kordinasi.
3.

Ciri-ciri manajer professional

Manajemen profesional adalah pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut dalam pengembangan mutu SDM secara profesional. Lawannya adalah manajemen amatiran yang ciri-cirinya bertentangan dengan ciri-ciri manajemen profesional. 
Ciri-ciri manajemen profesional dalam pengembangan mutu SDM dapat dilihat dari sisi operasional dan  manajerial yakni,Berbudaya korporat: transparansi, independensi,  responsif, akuntabilitas, dan kejujuran Dukungan manajemen puncak.3)        Bermanfaat untuk kepentingan internal dan juga eksternal organisasiBerorientasi   ke masa depan dengan pendekatan holistik.Berdimensi jangka panjang dan bersinambung.Sistem nilai-prinsip efisiensi dan efektivitas.
Keterampilan manajemen yang dibutuhkan
Seperti tiap orang yang ingin karirnya maju, masa depan karir Anda juga ditentukan oleh keterampilan yang Anda miliki dan dapat Anda “jual” pada perusahaan. Dan para pencari kerja dengan keterampilan yang diinginkan perusahaan pencari kerja itulah, yang akan lebih cepat mendapatkan pekerjaan.
Sebenarnya, Anda dapat meningkatkan keterampilan yang Anda miliki, tentu saja tergantung dengan minat, kemampuan, bakat, kecukupan dana dan kesesuaian target karir. Tetapi, mengingat ketidakpastian ekonomi seperti sekarang maupun masa mendatang, maka lebih baik Anda mengutamakan untuk memiliki keterampilan yang berguna untuk peningkatan karir Anda dalam waktu dekat.Berikut ini adalah 8 keterampilan yang paling dicari saat ini, yang telah di rangkum dari berbagai sumber.
1.       Keterampilan bahasa asing
2.       Keterampilan teknis tentang mesin
3.       Keterampilan dalam mengelola sumber daya manusia
4.        Keterampilan di bidang pemrograman computer
5.        Keterampilan mengajar
 
Organisasi

Definisi Dan Pengertian Organisasi
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Pengertian organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengertian Pengorganisasian.
Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya.Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi).Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

Pentingnya mengenal organisasi
pentingnya mengenal Organisasi ialah dalam terlebih dahulu kita mengenal pengertiannya. Organisasi adalalah sekumpulan orang yang bekerja sama yang mempunyai tujuan (misi dan visi) yang sama,agar perusahan yang kita punya bisa terlaksana dengan baik dan tau bagai mana cara mengatasi masalah-masalah yang ada di dalam perysahaan mempunyai manajemen dan di setiap menajemen itu sendiri tidak pernah terlepas dari 4 hal ini di antaranya adalah: P,O,A,C
Yaitu:
• Planing adalah Perencanaan
• Organization adalah Pengorganisasi
• Actuniety adalah Penepatan sesuai prosedur
• Controling adalah Pengawasan

 Bentuk-bentuk Organisasi
 
1. ORGANISASI FUNGSIONAL
Suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.

2. ORGANISASI FUNGSIONAL DAN GARIS
Bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.

3. ORGANISASI KOMITE
Bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajement.

4. ORGANISASI GARIS DAN STAFF
Suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertical. Manajer ditempatkan satu atau lebih pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai penasehat.

5. ORGANISASI MATRIX
Organisasi dimana penggunaan struktur organisasi menunjukan dimana para spesialis yang mempunyai keterampilan dimasing-masing bagian dari bagian perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan.

Prinsip-prinsip organisasi
Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi. Diantaranya adalah:
• Perumusan Tujuan yang Jelas.Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
• Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
• Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit kerja.
• Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan.Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.
• Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta.
• Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
• Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan suatu organisasi ini akan semakin cepat tercapai.

Ketrampilan yang dibutuhkan dalam manajemen
dibagiatas kategori hubungan, seperti :
  • Hubungan antar Pribadi terdiri dari:
a. Pemimpin Lambang (Figurehead)
Kepala Simbolis yang diperlukan untuk menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal dan sosial.
 b. Pemimpin (Leader)
Pemimpin bertanggung jawab untuk memotivasi dan mengaktifkan bawahan, bertanggung           jawab untuk mengisi posisi yang kosong (staffing), melatih dan tugas-tugas yang terkait
 c. Penghubung (Liaison)
Penghubung sebaiknya dapat memelihara suatu jaringan kontak luar yang berkembang   sendiri yang secara langsung atau tidak langsung dapat memberikan dukungan dan      informasi.
  • Hubungan dengan Informasi terdiri dari:
 a. Pemantau (Monitor)
Pemantau berkewajiban sebagai pusat saraf informasi baik internal dan eksternal yang   berkaitan dengan organisasi.
 b. Penyebar (Dissiminator)
Penyebar berkewajiban untuk meneruskan informasi yang diterima dari orang luar atau    dari bawahan kepada anggota-anggota lain dalam organisasi.
 c. Jurubicara (Spokesperson)
Jurubicara berkewajiban untuk meneruskan informasi kepada orang luar mengenai            rencana, kebijakan, tindakan dan hasil yang dicapai oleh organisasi.
  • Hubungan dengan Pengambilan Keputusan terdiri dari:
 a. Wirausaha (Entrepreneur)
Sikap kewirausahaan diperlukan dalam encari kesempatan (celah) dalam organisasi dan             lingkungannya serta memprakarsai “proyek- proyek perbaikan” untuk menimbulkan           perubahan sehingga dapat meningkatkan organisasi.
b. Pengendali Gangguan (Disturbance Handler)
Dalam mengatur (managing) diperlukan rasa tanggung jawab atas tindakan, yang           korektif bila organisasi menghadapi gangguan mendadak dan/ atau berada dalam    keadaan genting (urget).
 c. Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator)
Dalam mengatur (managing) diperlukan rasa tanggung jawab terhadap alokasi segala    sumber daya organisasi yang ada dan dipergunakan, sehingga tidak terjadi manipulasi            sumber daya yang tidak bertanggung jawab..
 d. Perunding (Negotiator)
Dalam mengatur (managing) juga penting untuk mewakili organisasi pada perundingan-   perundingan utama yang dapat meliputi kerjasama.
5. Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi
Sebab keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi dapat ditinjau dari beberapa faktor, yaitu:
  • · Faktor intern: faktor yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Faktor ini dapat meliputi pemimpin dalam organisasi, pekerja (staf), cara pengaturan dan pengembangan organisasi, dan sebagainya.
  • · Faktor ekstern: faktor yang berasal dari luar yang kerap kali ikut mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi.
Referensi
http://ocw.gunadarma.ac.id/manajemen-dan-organisasi
http://itja.wordpress.com 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar