Kepadamu yang pernah menggenggam tanganku. Terimakasih
untuk setiap kisah perjalanan kita menuju bukit pelangi.
Aku adalah seseorang yang selalu mengais bayangmu.
Part 1.
Melihatmu di persimpangan saat itu, membuat langkah kakiku
semakin cepat untuk berlari kearahmu. Harapan yang ku impikan terasa semakin nyata ketika aku mulai menyapa jarak dekat diantara
kita. Kita saling beradu mata dan menebar senyum. Yang kita tahu itu adalah cerminan perasaan kita. Langkahkupun semakin
dekat denganmu. Dan aku bisa merasakan kau ditakdirkan untukku.
Saat ini aku telah berada tepat disampingmu. Kau ulurkan
tanganmu, mengajakku pergi bersamamu. Ke sebuah tempat yang selalu kau
ceritakan dalam mimpiku. Tempat bernama bukit pelangi. Aku tak menyangka kau
begitu ingin pergi bersamaku. Kau tahu, ini adalah saat yang aku tunggu-tunggu.
Berusaha berdiri disampingmu tidaklah mudah. Aku telah melalui banyak rintangan.
Maka dari itu, meneriakkan namamu sepanjang jalan yang kulalui adalah kekuatan
untukku. Kau amunisi pada setiap bagian diriku yang lemah.
Menyusuri jalan bersamamu dalam keadaan apapun, selalu membuatku
bahagia. Tak peduli seberapa sulitnya. Seperti apa orang-orang menatap kita.
Suara mereka yang selalu berdatangan memojokkan dirimu tak pernah ku jemput.
Yang aku tahu, aku lebih mengenalmu daripada mereka. Dengan terus tersenyum dan
menyanyikan nada ciinta kita terus melaju. Kau berjanji takkan pernah
melepaskan tanganmu dan takkan pernah mengalihkan pandanganmu dari ku.
Sepanjang jalan yang
kita telusuri tercipta simbol-simbol cinta antara kau dan aku. Simbol yang tak
pernah dimengerti oleh siapapun kecuali
kita. Simbol yang selalu menjadi perekat cinta diantara kita. Kita dan kita.
Hanya kita. Karena disetiap perjalanan ini hanya menuju ke rumah kita. Tempat
kita untuk mengabadikan hati. Hati yang kau berikan padaku dan hati yang telah
kuberikan padamu. Hati yang takkan pernah ku kembalikan kecuali kau yang
memintanya. Aku selalu menjaga hatimu, meletakkannya di tempat terindah yang
aku miliki. Kau tak perlu khawatir apa yang akan terjadi dengan hatimu. Karena
aku senantiasa menjaganya untukmu. Karena aku sangat mencintaimu.
Sejenak kita beristirahat
dibawah pohon besar yang teduh. Kau ambil pena dan lalu kau menggenggam
tanganku. Lagi dan lagi. Kau menatapku sambil bertanya “ Maukah kau hidup
denganku selamanya?” Aku terkejut. Apa yang aku inginkan kau tanyakan kepadaku. Seperti kau bisa membaca pikiranku. Disetiap apapun
yang aku inginkan, kau adalah orang pertama yang mengetahuinya. Kau orang
pertama yang membuatku yakin kali ini impianku akan menjadi kenyataan.
Bersamamu selamanya. Memang itu yang ku inginkan.
Tanpa ragu aku menjawabnya. “ Tentu saja iya. Aku mau” . Kau
pun bertanya lagi “ Apakah kau mau berjanji kau takkan pernah meninggalkanku?”
Dengan tersenyum aku yakinkan padanya “ Aku takkan pernah meninggalkanmu”. Kau
ambil pena dan kau mengukir nama kita.
Pohon besar itu menjadi saksi
lahirnya cinta antara kau dan
aku. Kau genggam tanganku, kau tatap matakuu. “ Aku sangat mencintaimu” Matamu mencerminkan ketulusan. Ketu;usan yang
aku percaya takkan berakhir. “ Aku juga sangat mencintaimu” aku membalasnya
dengan rasa haru bahagia yang tak pernah kurasakan sebelumnya. Inilah kekuatan
cinta terbesar yang pernah kurasakan. Kita
terhanyut dalam sinar rembulan yang menerangi kau dan aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar