Aku masih mampu
tersenyum, mencoba meraba keberadaanmu dalam sekat-sekat masa lalu. Akan ku telusuri lorong yang kulalui. Hingga
aku berhasil bertemu denganmu. Walau hanya sedetik melihat wajahmu, namun rindu
takkan pernah bohong. Aku pun bisa dengan jelas melihat wajahmu, yang selalu
meraba bayangku dalam sekat-sekat masa lalu. Kita dua orang yang saling merindu
dengan cara yang berbeda.
Aku adalah sayap kananmu. Dan kamu adalah sayap kiriku. Kita
akan terbang bersama.. Karena tanpa sayap kiriku aku takkan bisa terbang dengan
sempurna. Dan tanpa sayap kananmu kamu
pun takkan bisa terbang dengan sempurna. Karena kamu dan aku adalah satu yang
akan menjadi “kita”. Satu hati, satu
pikiran, yang akan menerbangkan sayap-sayap kita sesuai impian.
Aku dan kamu. Dua
orang yang pernah disatukan oleh cinta. Pernah berjalan berdampingan. Pernah
saling menyatukan kelingking disetiap kisah yang kita jalani. Pernah menggantungkan
cinta ditempat tertinggi diantara cerita cinta yang pernah kita kenal
sebelumnya.
Aku dan kamu. Terbiasa bercerita tentang cinta. Terbiasa memanggil
sayang. Terbiasa menyediakan tempat dihati untuk nama kita. Terbiasa mengukir
nama kita dalam ingatan. Terbiasa menjadi penghapus luka untuk setiap air mata yang jatuh.
Aku dan kamu. Selalu kokoh
saat bersama. Selalu senang bermain ditengah hujan sambil menyanyikan
lagu cinta dan membiarkan dunia tahu kita bahagia. Selalu siap menatap masa
depan hanya untuk kita. Selalu menyediakan jari manis untuk menerima lingkar
kesetiaan yang hanya terjadi bila itu kita.
Aku pernah menyediakan bahu untukmu. Agar kamu bisa bebas
beristirahat saat kamu terlelah. Aku pernah menyediakan lengan untukmu. Memberikan
rasa kenyamanan yang kamu cari selain dari ibumu. Kamu bisa temui pada diriku.
Kamu pun demikian. Kamu pernah menjadi penghibur untuk hatiku. Dan kamu selalu tahu
apa yang kuinginkan tanpa harus banyak kubicara. Kamu pernah menjadi
superheroku. Yang selalu siap membusungkan dada dan mengibarkan bendera perlindungan
saat bahaya datang padaku.
Namun rupanya kita belum mengerti sepenuhnya arti cinta. Cinta
tak seindah cerita di negeri dongeng.
Saat kita harus menjumpai perpisahan. Berpisah karena perbedaan tentang
bagaimana kita memandang cinta. Perbedaan tentang hal yang kamu mengerti tetapi
tak bisa aku mengerti . Perbedaan tentang hal yang aku ingin dan tak kamu
inginkan. Saat-saat yang paling tidak
igin kutemui itu datang menjemput kebersamaan kita untuk berakhir. Tuhan hanya memberikan waktu yang singkat
untuk kebersamaan kita.
Saat ini takkan ada lagi kata “kita” yang terbalut manis.
Yang tersisa hanya kata “ kita” yang
berbeda dari masa lalu. KIta terpisah menjadi aku dan kamu. Kembali keawal
sebelum kita saling bertemu. Kita hanya menjadi sepenggal cerita di masa lalu.
Masa lalu yang selalu ingin ku temui berkali-kali.
Selalu ku coba mencari jalan berjumpa denganmu. Diimana kamu
sekarang? Mengapa begitu sulit bertemu
kamu di dunia nyata? Aku sudah lelah bertemumu didalam mimpi. Saat kuterbangun semua menghilang.
Aku sudah jelajahi semua tempat yang selalu kamu datangi di
masa lalu. Tapi tak pernah ada kamu. Tak pernah bertemumu lagi. Rindu yang
kurasakan terus merasuk ke dalam jiwaku. Karena aku sangat merindukanmu. Aku
sangat ingin bertemu denganmu. Untuk
mengucap maaf yang dulu pernah tertunda. Untuk mengucap perasaan yang masih
melekat dihatiku. Agar kamu bisa mengerti, bahwa disini aku selalu
merindukanmu. Nyata atau tidaknya kamu itu tidaklah penting bagiku saat ini.
Karena aku masih memiliki banyak ingatan tentangmu yang selalu membawaku
kedalam rindu akan dirimu.
Mendekatlah padaku.
Lengan ini masih selalu menerimamu. Tunjukkan arah padaku, kemana aku harus
menemukanmu. Bimbinglah aku dengan sisa-sisa cinta yang masih ada dihatimu.
Berikan petunjukmu padaku. Agar aku bisa berjumpa denganmu.
Tak menyangka aku menemukanmu dengan cara yang tak pernah
kubayangkan. Kamu ada ditempat pertama kali kita bertemu. Tempat yang sempat
terlupakan olehku dari daftar pencarian menemukanmu. Semuanya nampak berubah. Menjadi lebih indah
dari sebelumnya. Foto kenangan dan benda-benda yang menjadi saksi bisu
kebersamaan kita kala itu, kini hadir. Bahkan kamu bangun sebuah rumah kecil
yng dulu pernah kita impikan. Ya, kamu disini, Aku melihatmu, dan kamu nyata.
Aku panggil namamu dan kamu datang menghampiriku. Matamu itu masih memancarkan
sinar yang sama seperti dulu kita bersama. Aku datang memelukmu dan kamu balas
dengan pelukan yang hangat. Sempat terdiam sejenak, merasakan semua kerinduan
itu kini menghilang dalam basuhan perjumpaan.
Nyatanya kita memang saling mencari jalan untuk bertemu. Aku
disini dan kamu disana. Tetap mengimpikan sebuah perjumpaan dengan menahan
rindu yang terus membara. Hingga akhirnya kita bisa berjumpa kembali.
Rindu yang kurasakan ternyata juga kamu rasakan. Kita
sama-sama merindu. Aku disini dan kamu
disana. Tetap akan terus saling merindu. Karena sekarang kita saling memahami.
Kerinduan nhadir karena ada rasa cinta dihatimu. Kerinduan pada dua sisi. Sisi
aku dan sisi kamu, dengan cara yang berbeda. Yang saat ini telah melebur
menjadi satu :”)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar