Teks

Silahkan membaca sesuka hati dengan tidak menjiplak hasil karya orang lain : )

Senin, 24 Desember 2012

Bukan Karena Aku Membencimu #Part1


Kepadamu yang pernah menggenggam tanganku. Terimakasih untuk setiap kisah perjalanan kita menuju bukit pelangi.
Aku adalah seseorang yang selalu mengais bayangmu.

Part 1.
Melihatmu di persimpangan saat itu, membuat langkah kakiku semakin cepat untuk berlari kearahmu. Harapan yang ku impikan terasa semakin  nyata ketika aku mulai menyapa jarak dekat diantara kita. Kita saling beradu mata dan menebar senyum.  Yang kita tahu itu adalah  cerminan perasaan kita. Langkahkupun semakin dekat denganmu. Dan aku bisa merasakan kau ditakdirkan untukku.
Saat ini aku telah berada tepat disampingmu. Kau ulurkan tanganmu, mengajakku pergi bersamamu. Ke sebuah tempat yang selalu kau ceritakan dalam mimpiku. Tempat bernama bukit pelangi. Aku tak menyangka kau begitu ingin pergi bersamaku. Kau tahu, ini adalah saat yang aku tunggu-tunggu. Berusaha berdiri disampingmu tidaklah mudah. Aku telah melalui banyak  rintangan.  Maka dari itu, meneriakkan namamu sepanjang jalan yang kulalui adalah kekuatan untukku. Kau amunisi pada setiap bagian diriku yang lemah.
Menyusuri jalan bersamamu dalam keadaan apapun, selalu membuatku bahagia. Tak peduli seberapa sulitnya. Seperti apa orang-orang menatap kita. Suara mereka yang selalu berdatangan memojokkan dirimu tak pernah ku jemput. Yang aku tahu, aku lebih mengenalmu daripada mereka. Dengan terus tersenyum dan menyanyikan nada ciinta kita terus melaju. Kau berjanji takkan pernah melepaskan tanganmu dan takkan pernah mengalihkan pandanganmu dari ku.
Sepanjang jalan  yang kita telusuri tercipta simbol-simbol cinta antara kau dan aku. Simbol yang tak pernah  dimengerti oleh siapapun kecuali kita. Simbol yang selalu menjadi perekat cinta diantara kita. Kita dan kita. Hanya kita. Karena disetiap perjalanan ini hanya menuju ke rumah kita. Tempat kita untuk mengabadikan hati. Hati yang kau berikan padaku dan hati yang telah kuberikan padamu. Hati yang takkan pernah ku kembalikan kecuali kau yang memintanya. Aku selalu menjaga hatimu, meletakkannya di tempat terindah yang aku miliki. Kau tak perlu khawatir apa yang akan terjadi dengan hatimu. Karena aku senantiasa menjaganya untukmu.  Karena aku sangat mencintaimu.
Sejenak kita beristirahat  dibawah pohon besar yang teduh. Kau ambil pena dan lalu kau menggenggam tanganku. Lagi dan lagi. Kau menatapku sambil bertanya “ Maukah kau hidup denganku selamanya?” Aku terkejut. Apa yang aku inginkan kau tanyakan  kepadaku. Seperti  kau bisa membaca pikiranku. Disetiap apapun yang aku inginkan, kau adalah orang pertama yang mengetahuinya. Kau orang pertama yang membuatku yakin kali ini impianku akan menjadi kenyataan. Bersamamu selamanya. Memang itu yang ku inginkan.
Tanpa ragu aku menjawabnya. “ Tentu saja iya. Aku mau” . Kau pun bertanya lagi “ Apakah kau mau berjanji kau takkan pernah meninggalkanku?” Dengan tersenyum aku yakinkan padanya “ Aku takkan pernah meninggalkanmu”.  Kau  ambil pena dan kau mengukir nama kita.  Pohon besar itu menjadi saksi  lahirnya  cinta antara kau dan aku. Kau genggam tanganku, kau tatap matakuu. “ Aku sangat mencintaimu”  Matamu mencerminkan ketulusan. Ketu;usan yang aku percaya takkan berakhir. “ Aku juga sangat mencintaimu” aku membalasnya dengan rasa haru bahagia yang tak pernah kurasakan sebelumnya. Inilah kekuatan cinta terbesar yang pernah kurasakan.  Kita terhanyut dalam sinar rembulan yang menerangi kau dan aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar