Teks

Silahkan membaca sesuka hati dengan tidak menjiplak hasil karya orang lain : )

Senin, 24 Desember 2012

Rindu Di Dua Sisi



Aku masih mampu tersenyum, mencoba meraba keberadaanmu dalam sekat-sekat masa lalu.  Akan ku telusuri lorong yang kulalui. Hingga aku berhasil bertemu denganmu. Walau hanya sedetik melihat wajahmu, namun rindu takkan pernah bohong. Aku pun bisa dengan jelas melihat wajahmu, yang selalu meraba bayangku dalam sekat-sekat masa lalu. Kita dua orang yang saling merindu dengan cara yang berbeda.

Aku adalah sayap kananmu. Dan kamu adalah sayap kiriku. Kita akan terbang bersama.. Karena tanpa sayap kiriku aku takkan bisa terbang dengan sempurna.  Dan tanpa sayap kananmu kamu pun takkan bisa terbang dengan sempurna. Karena kamu dan aku adalah satu yang akan menjadi  “kita”. Satu hati, satu pikiran, yang akan menerbangkan sayap-sayap kita sesuai impian.
Aku dan kamu.  Dua orang yang pernah disatukan oleh cinta. Pernah berjalan berdampingan. Pernah saling menyatukan kelingking disetiap kisah yang kita jalani. Pernah menggantungkan cinta ditempat tertinggi diantara cerita cinta yang pernah kita kenal sebelumnya.
Aku dan kamu. Terbiasa bercerita tentang cinta. Terbiasa memanggil sayang. Terbiasa menyediakan tempat dihati untuk nama kita. Terbiasa mengukir nama kita dalam ingatan. Terbiasa menjadi penghapus luka  untuk setiap air mata yang jatuh.  
Aku dan kamu. Selalu kokoh  saat bersama. Selalu senang bermain ditengah hujan sambil menyanyikan lagu cinta dan membiarkan dunia tahu kita bahagia. Selalu siap menatap masa depan hanya untuk kita. Selalu menyediakan jari manis untuk menerima lingkar kesetiaan yang hanya terjadi bila itu kita.
Aku pernah menyediakan bahu untukmu. Agar kamu bisa bebas beristirahat saat kamu terlelah. Aku pernah menyediakan lengan untukmu. Memberikan rasa kenyamanan yang kamu cari selain dari ibumu. Kamu bisa temui pada diriku.                                                                                                                              Kamu pun demikian. Kamu pernah menjadi  penghibur untuk hatiku. Dan kamu selalu tahu apa yang kuinginkan tanpa harus banyak kubicara. Kamu pernah menjadi superheroku. Yang selalu siap membusungkan dada dan mengibarkan bendera perlindungan saat bahaya datang padaku.
Namun rupanya kita belum mengerti sepenuhnya arti cinta. Cinta tak seindah cerita di negeri dongeng.  Saat kita harus menjumpai perpisahan. Berpisah karena perbedaan tentang bagaimana kita memandang cinta. Perbedaan tentang hal yang kamu mengerti tetapi tak bisa aku mengerti . Perbedaan tentang hal yang aku ingin dan tak kamu inginkan.  Saat-saat yang paling tidak igin kutemui itu datang menjemput kebersamaan kita untuk berakhir.  Tuhan hanya memberikan waktu yang singkat untuk kebersamaan kita.
Saat ini takkan ada lagi kata “kita” yang terbalut manis. Yang tersisa hanya  kata “ kita” yang berbeda dari masa lalu. KIta terpisah menjadi aku dan kamu. Kembali keawal sebelum kita saling bertemu. Kita hanya menjadi sepenggal cerita di masa lalu. Masa lalu yang selalu ingin ku temui berkali-kali.
Selalu ku coba mencari jalan berjumpa denganmu. Diimana kamu sekarang?  Mengapa begitu sulit bertemu kamu di dunia nyata? Aku sudah lelah bertemumu didalam mimpi.  Saat kuterbangun semua menghilang.
Aku sudah jelajahi semua tempat yang selalu kamu datangi di masa lalu. Tapi tak pernah ada kamu. Tak pernah bertemumu lagi. Rindu yang kurasakan terus merasuk ke dalam jiwaku. Karena aku sangat merindukanmu. Aku sangat ingin bertemu denganmu.  Untuk mengucap maaf yang dulu pernah tertunda. Untuk mengucap perasaan yang masih melekat dihatiku. Agar kamu bisa mengerti, bahwa disini aku selalu merindukanmu. Nyata atau tidaknya kamu itu tidaklah penting bagiku saat ini. Karena aku masih memiliki banyak ingatan tentangmu yang selalu membawaku kedalam rindu akan dirimu.
 Mendekatlah padaku. Lengan ini masih selalu menerimamu. Tunjukkan arah padaku, kemana aku harus menemukanmu. Bimbinglah aku dengan sisa-sisa cinta yang masih ada dihatimu. Berikan petunjukmu padaku. Agar aku bisa berjumpa denganmu. 
Tak menyangka aku menemukanmu dengan cara yang tak pernah kubayangkan. Kamu ada ditempat pertama kali kita bertemu. Tempat yang sempat terlupakan olehku dari daftar pencarian menemukanmu.  Semuanya nampak berubah. Menjadi lebih indah dari sebelumnya. Foto kenangan dan benda-benda yang menjadi saksi bisu kebersamaan kita kala itu, kini hadir. Bahkan kamu bangun sebuah rumah kecil yng dulu pernah kita impikan. Ya, kamu disini, Aku melihatmu, dan kamu nyata. Aku panggil namamu dan kamu datang menghampiriku. Matamu itu masih memancarkan sinar yang sama seperti dulu kita bersama. Aku datang memelukmu dan kamu balas dengan pelukan yang hangat. Sempat terdiam sejenak, merasakan semua kerinduan itu kini menghilang dalam basuhan perjumpaan.
Nyatanya kita memang saling mencari jalan untuk bertemu. Aku disini dan kamu disana. Tetap mengimpikan sebuah perjumpaan dengan menahan rindu yang terus membara. Hingga akhirnya kita bisa berjumpa kembali.
Rindu yang kurasakan ternyata juga kamu rasakan. Kita sama-sama merindu.  Aku disini dan kamu disana. Tetap akan terus saling merindu. Karena sekarang kita saling memahami. Kerinduan nhadir karena ada rasa cinta dihatimu. Kerinduan pada dua sisi. Sisi aku dan sisi kamu, dengan cara yang berbeda. Yang saat ini telah melebur menjadi satu :”)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar